Band rock yang masih sanggup mempertahankan eksistensi-nya tetap terus memberikan kejutan. Selain bergesernya formasi, tenyata Edane masih sanggup memberikan kejutan lainnya. Apalagi kalau bukan konsep musik mereka yang terkesan tampil lebih fresh. Yang menurut penuturan mereka, konsep musik yang merupakan semacam kaleidoskop perjalanan karir mereka, dari album awal sampai album terakhir.
Saat ’mampir’ di kantor AudioPro, Eet Syahranie (Gitar), Fajar Satritama (Drum) yang juga ditemani oleh Ervin Nanzabakri (Vokal), Hendra Zamzami (Gitar Rhythm), dan Daeng Oktav (Bass) banyak bercerita seputar proses kreatif dan perangkat/equipment yang digunakan untuk penggarapan maupun untuk kebutuhan live mereka. Formasi terakhir inilah, sekaligus sebagai pembuktian bahwa Edane masih merupakan band rock yang patut diperhitungkan di panggung musik rock Indonesia.
Mengenai formasi terbarunya, Eet Syahranie mengungkapkan bahwa pada dasarnya Edane cuma tinggal berdua. Lebih lanjut, gitaris ini mengungkapkan, ”Edane hanya tinggal saya dan Fajar. Segala keputusan mengenai dan segala hal tentang Edane, di tangan kami. Tapi karena kami sebuah band, kami juga membutuhkan personel lainnya, seperti Vokal, Gitar Rhythm dan Bass. Setelah melakukan seleksi, kami akhirnya memilih personel lainnya ini sebagai additional tetap. Formasi ini lebih diperuntukkan saat live.” Saat ditanyakan proses seleksinya, gitaris ini mengaku mengalami proses waktu yang panjang. ”Misalnya, Hendra di gitar rhythm sudah lama menjadi asisten saya, dan Daeng Oktav juga sudah pernah terlibat dengan Edane dan Ervin justru sempat pernah dijadikan vokalis sebelum vokalis Edane yang terakhir. Kebetulan mereka cukup klop dengan kami, maka jadi terbentuklah formasi terakhir.”
Saat ditanyakan, tambahnya gitar rhythm dalam formasi Edane, Eet menjelaskan bahwa sebenarnya hal ini sudah dilakukan sejak album pertama. ”Sebenarnya ini bukan hal baru. Mungkin baru kali ini kita benar-benar tampil berlima. Pada dasarnya konsep musik Edane sejak awal memang selalu membutuhkan gitar rhythm,” ungkapnya lebih lanjut. Menangani konsep musik terbaru-nya Edane memang berusaha tampil lebih fresh dibandingkan album-album sebelumnya. ”Musik kami saat ini sebenarnya seperti rangkuman dari album-album kami sebelumnya. Mempertemukan sound vintage dengan karakter musik modern. Vokal...memungkinkan untuk itu. Misalnya dia bisa menampilkan scream bahkan suara vibran seperti era rock klasik. Patokan kami sebenarnya ada pada musik rock, walaupun ada lagu yang kami ramu seperti era modern metal dengan sound tebal dan permainan double pedal yang mendominasi,” jelas Fajar menambahkan.
Minggu, 24 April 2011
EDANE KEMBALI BERAKSI
18.59
muziekonline
No comments
0 komentar:
Posting Komentar